Pelaku Gibah yang sudah Tobat apakah Tetap Diazab? – Syaikh Utsman Khamis #NasehatUlama
Apakah pelaku gibah yang telah bertaubat akan mendapat azab kubur? Allahu a’lam. Namun tidak diragukan lagi bahwa gibah adalah dosa besar, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, saat dua orang menggibahi Ma’iz bin Malik ketika dirajam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menunggu hingga mereka berjalan melalui bangkai keledai. Bangkai keledai, yakni sudah mati! Maka Nabi bertanya, “Di mana si Fulan dan si Fulan?” Maka dua orang itu datang, lalu Nabi bersabda, “Turunlah, dan makan (bangkai) ini!” Nabi memerintahkan mereka berdua memakan bangkai itu. Maka salah satu dari mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah ini layak dimakan?” Nabi menjawab, “Apa yang kalian bicarakan terhadap saudara kalian sebelumnya, lebih buruk di sisi Allah daripada kalian memakan ini.” Dan ini adalah dalil bahwa gibah termasuk dosa besar.
“…Dan janganlah kalian saling menggibah satu sama lain. Apakah kalian suka memakan daging saudaranya yang telah mati?” (QS. Al-Hujurat: 12)
Intinya, gibah termasuk dosa besar. Adapun perkara seseorang yang telah bertaubat darinya, apakah Allah akan menyiksanya di alam kubur atau tidak, maka tidak diragukan bahwa jika seorang hamba bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya. Namun, ini termasuk hak sesama manusia, orang yang digibahi tetap memiliki hak atas pelakunya, pada hari kiamat, hingga Allah Jalla wa ‘Ala menjadikannya rela akan hal itu pada hari kiamat.
==============================================================================
هَلْ يُعَذَّبُ الْمُغْتَابُ التَّائِبُ بِعَذَابِ الْقَبْرِ؟
اللهُ أَعْلَمُ لَكِنْ لَا شَكَّ أَنَّ الْغِيبَةَ مِنْ كَبَائِرِ الذُّنُوبِ
وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا تَكَلَّمَ رَجُلَانِ فِي مَاعِزِ بْنِ مَالِكٍ لَمَّا رُجِمَ
انْتَظَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى مَرُّوا بِجِيفَةِ حِمَارٍ مَيِّتٍ
جِيفَةُ حِمَارٍ يَعْنِي مَيِّتٌ
فَقَالَ أَيْنَ فُلَانٌ وَفُلَانٌ؟
فَجَاءَا فَقَالَ انْزِلَا فَكُلَا مِنْ هَذِهِ
أَمَرَهُمَا بِالْأَكْلِ مِنَ الْجِيفَةِ
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ أَوَيُؤْكَلُ هَذَا؟
قَالَ مَا نِلْتُمَا مِنْ أَخِيكُمَا سَابِقًا أَشَدُّ عِنْدَ اللهِ مِنْ أَكْلِكُمَا هَذِهِ
فَهَذَا دَلِيلٌ عَلَى أَنَّهَا مِنَ الْكَبَائِرِ الْغِيبَةُ
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا؟
فَالْقَصْدُ أَنَّ الْغِيبَةَ مِنْ كَبَائِرِ الذُّنُوبِ
أَمَّا قَضِيَّةُ إِذَا تَابَ الْإِنْسَانُ مِنْهَا هَلْ يُعَذِّبُهُ اللهُ فِي الْقَبْرِ أَوْ لَا يُعَذِّبُهُ
لَا شَكَّ أَنَّ اللهَ تَبَارَكَ إِذَا تَابَ الْعَبْدُ تَابَ عَلَيْهِ
وَلَكِنْ هَذِهِ حُقُوقُ النَّاسِ يَبْقَى حَقُّ صَاحِبِ هَذِهِ الْغِيبَةِ مُعَلَّقًا فِي رَقَبَتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
حَتَّى يُرْضِيَهُ اللهُ جَلَّ وَعَلَا عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ